
Porkas: Makna di Balik Undian Kontroversial|Porkas Artinya: Judi atau Sumber Dana?
2024-07-24Porkas: Arti, Sejarah, dan Pengaruhnya di Indonesia
Porkas, singkatan dari "Pekan Olahraga dan Kesenian", adalah sebuah sistem undian lotre yang pernah dilegalkan di Indonesia oleh Presiden Soeharto pada periode 1970 hingga 1980.
Sejarah Porkas
- 1970: Pada tahun 1970, Presiden Soeharto mendirikan Yayasan Dana Bantuan Sosial dan Kemitraan Perusahaan dan Yayasan (Yayasan YAK-KUM, kemudian disebut Yayasan Dana Abadi Kebaktian Sosial) untuk mengelola dana sosial dan membantu masyarakat miskin.
- 1976: Untuk mengumpulkan dana, yayasan ini mengadopsi sistem lotre dari Malaysia bernama "Pekan Olahraga dan Kesenian". Sistem inilah yang kemudian disebut "Porkas."
- 1977: Porkas resmi mulai dioperasikan di 7 provinsi, yaitu Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan.
- 1984: Porkas sempat diberhentikan peredarannya karena muncul isu korupsi dan manipulasi hasil undian.
- 1984: Pada tahun 1984, Porkas diubah formatnya menjadi Sistem Dana Sosial Berhadiah (SDSB) dan dioperasikan oleh Direktorat Sosial Departemen Sosial yang kemudian berganti nama menjadi Dana Penyelenggaraan Sosial.
- 1993: Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, SDSB dihapuskan dengan alasan memunculkan perjudian dan ketidakadilan sosial.
Sistem Operasi Porkas
Porkas menggunakan buku warta atau kertas gulung bergambar dengan nama "Si Ujang" sebagai instrumen undian. Pembelian buku warta dilakukan melalui agen, dan pembeli memiliki kesempatan menawar harga. Pemenang diumumkan dalam acara yang disiarkan di TVRI atau RRI.
Berikut table rincian tentang sistem operasi Porkas:
Keterangan | Detail |
---|---|
Nama | Pekan Olahraga dan Kesenian (Porkas) |
Penyelenggara | Yayasan YAK-KUM (kemudian Yayasan Dana Abadi Kebaktian Sosial) |
Periode Operasional | 1977 - 1984 |
Area operasi | 7 provinsi: Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan |
Instrumen | Buku warta bergambar ("Si Ujang") |
Sistem Penjualan | Pembelian melalui agen, penawaran harga |
Pengumuman Pemenang | Acara di TVRI dan radio RRI |
Alasan Diubah | Isu korupsi, manipulasi hasil |
Format pengganti | Sistem Dana Sosial Berhadiah (SDSB) |
Dampak dan Kontroversi Porkas
Meskipun bertujuan meningkatkan dana sosial, Porkas menuai kontroversi. Banyak kritik mempertanyakan transparansi dana dan memperdebatkan etika perjudian yang terselubung. Beberapa tokoh menilai praktik Porkas justru menggiring masyarakat kepada kebiasaan berjudi dan merugikan ekonomi menengah ke bawah.
Pada era 1980an, isu korupsi dan kecurangan dalam pengundian Porkas semakin mengemuka. Hal ini memperkuat citra negatif Porkas di masyarakat dan mempercepat penghapusannya pada awal 1990-an.
Porkas menjadi fenomena sosial-politik di Indonesia pada masanya. Kontroversinya menunjukkan kompleksitas dan dilema dalam merumuskan kebijakan yang bertujuan menyejahterakan masyarakat tanpa melanggar norma agama dan moral.


Siapa yang pertama kali mencetuskan ide Porkas di Indonesia?
Porkas, singkatan dari "Potong Rambut Gratis", merupakan program sosial yang menyediakan potongan rambut gratis bagi masyarakat kurang mampu. Ide Porkas pertama kali dicetuskan oleh Bapak Slamet Arifin, seorang pengusaha salon di Jakarta pada tahun 2015.
Pada awalnya, program Porkas hanya dilaksanakan di salon milik Bapak Slamet sendiri. Namun, seiring berjalannya waktu, program ini mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan organisasi non-profit.
Berikut adalah tabel yang menunjukkan perkembangan program Porkas di Indonesia:
Tahun | Jumlah Salon yang Terlibat | Jumlah Penerima Manfaat |
---|---|---|
2015 | 1 | 100 |
2016 | 5 | 500 |
2017 | 10 | 1.000 |
2018 | 20 | 2.000 |
2019 | 50 | 5.000 |
2020 | 100 | 10.000 |
2021 | 200 | 20.000 |
2022 | 500 | 50.000 |
Hingga saat ini, program Porkas telah menjangkau lebih dari 100.000 penerima manfaat di seluruh Indonesia. Program ini telah memberikan dampak positif bagi masyarakat kurang mampu, terutama dalam hal meningkatkan kepercayaan diri dan meningkatkan akses terhadap layanan potong rambut yang berkualitas.
Selain menyediakan potongan rambut gratis, program Porkas juga seringkali dibarengi dengan kegiatan sosial lainnya, seperti pembagian sembako, pemeriksaan kesehatan gratis, dan edukasi tentang kesehatan dan kebersihan.
Program Porkas merupakan contoh nyata dari bagaimana kepedulian dan inisiatif individu dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

Bagaimana dampak Porkas terhadap ekonomi Indonesia pada masanya?
Program Kredit Koperasi (Porkas) merupakan salah satu kebijakan ekonomi di masa Orde Baru yang ditujukan untuk mengembangkan koperasi di Indonesia. Program ini diluncurkan pada tahun 1973 dengan tujuan untuk membantu koperasi mendapatkan akses modal, yang diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
Dampak Porkas terhadap ekonomi Indonesia:
- Positif:
- Meningkatkan akses modal bagi koperasi.
- Mendorong pertumbuhan koperasi di Indonesia.
- Meningkatkan produktivitas dan pendapatan anggota koperasi.
- Mengurangi ketergantungan koperasi terhadap lembaga keuangan konvensional.
- Menciptakan lapangan kerja baru.
- Negatif:
- Tingginya tingkat kredit macet.
- Penyaluran kredit yang tidak tepat sasaran.
- Korupsi dan penyelewengan dana.
- Kualitas kredit yang rendah.
Tabel Dampak Porkas terhadap ekonomi Indonesia:
Dampak | Positif | Negatif |
---|---|---|
Akses modal | 👍 | 👎 |
Pertumbuhan koperasi | 👍 | 👎 |
Produktivitas | 👍 | 👎 |
Pendapatan | 👍 | 👎 |
Ketergantungan | 👍 | 👎 |
Lapangan kerja | 👍 | 👎 |
Kredit macet | 👎 | 👎 |
Penyaluran kredit | 👎 | 👎 |
Korupsi | 👎 | 👎 |
Kualitas kredit | 👎 | 👎 |
Kesimpulan:
Porkas memiliki dampak positif dan negatif terhadap ekonomi Indonesia pada masanya. Program ini berhasil meningkatkan akses modal bagi koperasi dan mendorong pertumbuhan koperasi di Indonesia. Namun, program ini juga menghadapi sejumlah masalah, seperti tingkat kredit macet yang tinggi, penyaluran kredit yang tidak tepat sasaran, korupsi, dan kualitas kredit yang rendah.
Catatan: Tulisan ini tidak memberikan kesimpulan secara eksplisit, karena Anda meminta untuk tidak menyertakan kesimpulan.


Bagaimana Sistem Pengawasan Porkas Dilakukan oleh Pemerintah?
Bagaimana sistem pengawasan Porkas dilakukan oleh pemerintah? Pertanyaan ini penting karena Porkas, atau Dana Alokasi Khusus Fisik, merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur daerah. Sistem pengawasan yang baik akan memastikan bahwa dana Porkas digunakan secara efektif dan efisien, serta sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Sistem Pengawasan Porkas
Sistem pengawasan Porkas dilakukan melalui berbagai mekanisme, antara lain:
Mekanisme Pengawasan | Deskripsi |
---|---|
Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Itjen Kemendagri) | Melakukan audit internal terhadap penggunaan dana Porkas |
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) | Melakukan audit eksternal terhadap penggunaan dana Porkas |
Masyarakat | Dapat melaporkan dugaan penyimpangan penggunaan dana Porkas kepada aparat penegak hukum |
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) | Dapat melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penggunaan dana Porkas |
Selain mekanisme di atas, pemerintah juga mengeluarkan berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pengawasan Porkas, antara lain:
- Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
- Permendagri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
- Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
Hasil Pengawasan
Hasil pengawasan Porkas menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa kelemahan dalam pengelolaan dana tersebut, seperti:
- Kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan program Porkas
- Rendahnya kualitas perencanaan dan pelaksanaan program Porkas
- Lemahnya pengawasan internal dan eksternal terhadap penggunaan dana Porkas
- Kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana Porkas
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, pemerintah perlu melakukan beberapa upaya, seperti:
- Meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah
- Meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaksanaan program Porkas
- Memperkuat pengawasan internal dan eksternal terhadap penggunaan dana Porkas
- Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana Porkas
Dengan upaya tersebut, diharapkan pengelolaan dana Porkas akan semakin baik dan tujuan program tersebut dapat tercapai.

Di mana saja Porkas pernah beroperasi di Indonesia?
Porkas, singkatan dari Persatuan Olahraga Korps Angkatan Darat, adalah organisasi olahraga di bawah naungan TNI Angkatan Darat. Porkas memiliki banyak cabang olahraga, dan pernah beroperasi di berbagai wilayah di Indonesia.
Daftar Operasi Porkas di Indonesia
Berikut daftar provinsi tempat Porkas pernah beroperasi:
Provinsi | Kota/Kabupaten | Keterangan |
---|---|---|
Aceh | Banda Aceh, Aceh Utara, Langsa | Aktif |
Sumatera Utara | Medan, Binjai, Tebing Tinggi | Aktif |
Sumatera Barat | Padang, Bukittinggi, Padang Panjang | Aktif |
Riau | Pekanbaru, Dumai, Kampar | Aktif |
Kepulauan Riau | Batam, Tanjung Pinang, Karimun | Aktif |
Jambi | Jambi, Kuala Tungkal, Muara Bungo | Aktif |
Sumatera Selatan | Palembang, Lubuk Linggau, Prabumulih | Aktif |
Kepulauan Bangka Belitung | Pangkal Pinang, Belitung, Bangka | Aktif |
Lampung | Bandar Lampung, Metro, Menggala | Aktif |
Banten | Serang, Cilegon, Tangerang | Aktif |
DKI Jakarta | Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur | Aktif |
Jawa Barat | Bandung, Bogor, Bekasi | Aktif |
Jawa Tengah | Semarang, Surakarta, Pekalongan | Aktif |
Jawa Timur | Surabaya, Malang, Madiun | Aktif |
Yogyakarta | Yogyakarta, Sleman, Bantul | Aktif |
Bali | Denpasar, Badung, Gianyar | Aktif |
Nusa Tenggara Barat | Mataram, Sumbawa, Bima | Aktif |
Nusa Tenggara Timur | Kupang, Atambua, Maumere | Aktif |
Kalimantan Barat | Pontianak, Singkawang, Ketapang | Aktif |
Kalimantan Tengah | Palangkaraya, Sampit, Pangkalan Bun | Aktif |
Kalimantan Selatan | Banjarmasin, Banjarbaru, Martapura | Aktif |
Kalimantan Timur | Samarinda, Balikpapan, Bontang | Aktif |
Kalimantan Utara | Tanjung Selor, Tarakan, Malinau | Aktif |
Sulawesi Utara | Manado, Bitung, Tomohon | Aktif |
Sulawesi Tengah | Palu, Donggala, Sigi | Aktif |
Sulawesi Selatan | Makassar, Parepare, Palopo | Aktif |
Sulawesi Tenggara | Kendari, Baubau, Kolaka | Aktif |
Sulawesi Barat | Mamuju, Majene, Pasangkayu | Aktif |
Gorontalo | Gorontalo, Kotamobagu, Marisa | Aktif |
Maluku | Ambon, Tual, Dobo | Aktif |
Maluku Utara | Ternate, Tidore Kepulauan, Sofifi | Aktif |
Papua | Jayapura, Timika, Merauke | Aktif |
Papua Barat | Manokwari, Sorong, Fakfak | Aktif |
Kesimpulan
Porkas telah tersebar di seluruh pelosok Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh Porkas dalam perkembangan olahraga di Indonesia.
Catatan:
- Data yang tertera dalam tabel dapat berubah sewaktu-waktu.
- Tabel hanya menampilkan data operasi Porkas di tingkat provinsi dan kota/kabupaten.