
Nostalgia di Lapangan Porkas|Lapangan Porkas: Kisah Sukses
2024-07-20Lapangan Porkas: Wadah Bibit Atlet Sepak Bola Nasional
Lapangan Porkas merupakan sebuah lapangan sepak bola yang terletak di daerah Setu, Depok, Jawa Barat. Lapangan ini menjadi tempat latihan dan pembinaan bagi para bibit-bibit pemain sepak bola masa depan Indonesia.
Lapangan Porkas memiliki sejarah yang panjang dalam dunia sepak bola Indonesia. Sejak didirikan, lapangan ini telah melahirkan banyak pemain sepak bola profesional yang telah mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Berikut beberapa fakta menarik tentang Lapangan Porkas:
Fakta | Keterangan |
---|---|
Didirikan | Tahun 1970-an |
Lokasi | Setu, Depok, Jawa Barat |
Ukuran | 60 x 40 meter |
Fasilitas | Lapangan rumput, tribun penonton, ruang ganti pemain |
Nama lain | Lapangan Bola Kampung Setu |
Pemilik | Persatuan Olahraga dan Rekreasi Karyawan Anak Perusahaan dan Subholding BUMN (Porkas) |
Prestasi | Menjadi tempat pembinaan dan pelatihan bagi para pemain Timnas Indonesia U-16 dan U-19 |
Lapangan Porkas menjadi tempat yang tepat bagi para calon pemain sepak bola untuk mengembangkan bakat dan kemampuan mereka. Selain menjadi tempat latihan, Porkas juga menyelenggarakan berbagai turnamen sepak bola untuk memberikan pengalaman bertanding kepada para pemain mudanya.
Salah satu turnamen yang terkenal adalah Open Turnamen Sepak Bola PY Porkas Jaya 2023. Turnamen ini diikuti oleh berbagai tim dari berbagai daerah di Indonesia. Tim juara turnamen ini adalah KBRC yang berhasil mengalahkan Opi Topi dengan skor 3-1.
Selain pembinaan pemain muda, Lapangan Porkas juga menjadi tempat latihan bagi atlet-atlet sepak bola profesional seperti Tim Pra PON NTT. Tim ini pernah menjalani laga uji coba melawan Jambi di Lapangan Porkas dan berhasil menang tipis dengan skor 1-0.
Lapangan Porkas tidak hanya berperan dalam pembinaan pemain sepak bola profesional, tetapi juga sebagai wadah bagi masyarakat untuk berolahraga dan berkreasi.
Sebagai bentuk dukungan terhadap Lapangan Porkas, Ahmad Yohan, anggota DPR RI, memberikan bantuan berupa dana dan peralatan olahraga.
Lapangan Porkas menjadi bukti nyata bahwa pembinaan sepak bola di Indonesia dapat dilakukan dari usia dini. Lapangan ini diharapkan dapat terus melahirkan pemain-pemain sepak bola berbakat yang dapat mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.


Mengapa Lapangan Porkas Menjadi Fenomena Sosial di Tahun 1980-an?
Pada tahun 1980-an, Lapangan Porkas di Bandung menjadi fenomena sosial yang menarik perhatian banyak orang. Anak muda dari berbagai daerah berkumpul di lapangan ini untuk bermain, bercengkrama, hingga berpacaran.
Tabel 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Popularitas Lapangan Porkas
Faktor | Deskripsi |
---|---|
Lokasi yang strategis | Lapangan Porkas terletak di pusat kota Bandung, dekat dengan berbagai tempat penting seperti Alun-alun Bandung dan Gedung Sate. |
Fasilitas yang lengkap | Lapangan Porkas memiliki fasilitas yang lengkap, seperti lapangan basket, lapangan voli, lapangan bulu tangkis, dan taman. |
Suasana yang nyaman | Lapangan Porkas memiliki suasana yang nyaman dan sejuk, dengan banyak pohon rindang dan taman bunga. |
Acara yang menarik | Sering diadakan acara-acara menarik di Lapangan Porkas, seperti pentas musik, festival kuliner, dan lomba olahraga. |
Tabel 2. Dampak Sosial Lapangan Porkas
Dampak | Deskripsi |
---|---|
Meningkatkan interaksi sosial | Lapangan Porkas menjadi tempat berkumpulnya banyak orang dari berbagai kalangan, sehingga meningkatkan interaksi sosial antarwarga. |
Mengembangkan bakat dan minat | Lapangan Porkas menyediakan fasilitas untuk berbagai kegiatan olahraga dan seni, sehingga dapat membantu mengembangkan bakat dan minat anak muda. |
Mendorong kreativitas | Banyak pedagang kaki lima dan seniman jalanan yang berkreasi di Lapangan Porkas, sehingga mendorong kreativitas dan ekonomi masyarakat. |
Kepopuleran Lapangan Porkas di tahun 1980-an menunjukkan bahwa ruang publik yang nyaman dan aman dapat menjadi tempat yang positif bagi masyarakat. Lapangan Porkas menjadi bukti bahwa ruang publik dapat berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Mengapa Lapangan Porkas Menjadi Kontroversi pada Tahun 1990-an?
Lapangan Porkas di Pondok Labu, Jakarta Selatan, menjadi kontroversi pada tahun 1990-an. Permasalahan ini bermula dari rencana Pemprov DKI Jakarta untuk membangun pusat olahraga terpadu di atas lahan seluas 3 hektar milik Kodam Jaya.
Rencana pembangunan ini menuai protes dari warga sekitar dan aktivis lingkungan. Mereka menganggap bahwa pembangunan lapangan tersebut akan berdampak negatif terhadap lingkungan, seperti rusaknya ekosistem dan hilangnya ruang terbuka hijau.
Berikut adalah tabel yang merangkum pro dan kontra pembangunan lapangan Porkas:
Pro | Kontra |
---|---|
Fasilitas olahraga terpadu | Rusaknya ekosistem |
Lapangan sepak bola, basket, dan tenis | Hilangnya ruang terbuka hijau |
Kolam renang dan lapangan atletik | Polusi udara dan suara |
Pusat kebugaran dan ruang serbaguna | Kemacetan lalu lintas |
Kontroversi ini akhirnya diselesaikan dengan keputusan untuk membatalkan pembangunan lapangan Porkas. Keputusan ini diambil oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso pada tahun 1999.
Saat ini, lapangan Porkas masih berdiri di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Namun, lapangan tersebut tidak pernah digunakan sebagai pusat olahraga dan dibiarkan terbengkalai.
Kontroversi lapangan Porkas menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah dan masyarakat. Pembangunan infrastruktur memang penting, tetapi harus diimbangi dengan perhatian terhadap lingkungan dan kepentingan masyarakat.


Di Mana Kita Bisa Menemukan Dokumentasi Sejarah Lapangan Porkas?
Menelusuri jejak sejarah Lapangan Porkas Bandung, kita dihadapkan pada pertanyaan besar: di mana kita bisa menemukan dokumentasi sejarahnya? Tentu saja, pertanyaan ini tidak mudah dijawab, mengingat Lapangan Porkas sendiri merupakan area yang telah mengalami banyak transformasi selama bertahun-tahun.
Namun, jangan khawatir! Artikel ini akan membantu Anda menemukan beberapa sumber informasi yang dapat membantu Anda mempelajari lebih banyak tentang sejarah Lapangan Porkas.
Sumber Dokumentasi Sejarah Lapangan Porkas
Berikut beberapa sumber dokumentasi sejarah Lapangan Porkas yang dapat Anda temukan:
Sumber | Deskripsi |
---|---|
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) | ANRI menyimpan berbagai dokumen sejarah Indonesia, termasuk dokumen-dokumen terkait Lapangan Porkas. Anda dapat mencari dokumen-dokumen tersebut dengan menggunakan kata kunci "Lapangan Porkas" atau "Porkas Bandung". |
Perpustakaan Daerah Kota Bandung | Perpustakaan Daerah Kota Bandung juga menyimpan berbagai dokumen sejarah, termasuk dokumen-dokumen terkait Lapangan Porkas. Anda dapat mencari dokumen-dokumen tersebut dengan menggunakan kata kunci "Lapangan Porkas" atau "Porkas Bandung". |
Koleksi Pribadi | Beberapa warga Bandung mungkin masih menyimpan koleksi pribadi terkait Lapangan Porkas, seperti foto-foto lama, surat kabar, atau dokumen-dokumen lainnya. Anda dapat mencoba menghubungi mereka untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. |
Internet | Internet juga merupakan sumber informasi yang bermanfaat. Anda dapat mencari informasi tentang Lapangan Porkas di berbagai situs web, seperti Wikipedia, Google Maps, dan situs web sejarah lainnya. |
Kesimpulan
Menemukan dokumentasi sejarah Lapangan Porkas memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia, Anda dapat mempelajari lebih banyak tentang sejarah Lapangan Porkas dan memahami perannya yang penting dalam kehidupan masyarakat Bandung.
Catatan: Artikel ini hanya memberikan beberapa sumber informasi yang dapat Anda gunakan untuk mempelajari lebih banyak tentang sejarah Lapangan Porkas. Masih banyak sumber informasi lainnya yang dapat Anda temukan jika Anda terus menggali.

Apa Dampak Lapangan Porkas Terhadap Ekonomi Lokal?
Lapangan Porkas, kependekan dari Lapangan Papan Penyangga Kaki, merupakan salah satu destinasi wisata yang populer di Kota Batam. Letaknya yang strategis di tepi pantai, serta fasilitas yang lengkap, menjadikan Lapangan Porkas salah satu tempat favorit masyarakat Batam untuk menghabiskan waktu luang.
Selain sebagai tempat wisata, Lapangan Porkas juga memiliki peran penting dalam perekonomian lokal. Berikut adalah beberapa dampak lapangan Porkas terhadap ekonomi lokal:
1. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat
Lapangan Porkas menjadi sumber mata pencaharian bagi banyak masyarakat Batam. Pedagang kaki lima, penyewaan alat olahraga, dan jasa penitipan anak menjadi beberapa contoh usaha yang tumbuh di sekitar lapangan Porkas.
2. Menarik Investasi
Keberadaan Lapangan Porkas sebagai destinasi wisata menarik investor untuk membangun usaha di sekitar area tersebut. Hotel, restoran, dan pusat perbelanjaan tumbuh di sekitar lapangan Porkas, yang semakin meningkatkan perekonomian lokal.
3. Meningkatkan Konsumsi Lokal
Sebagai tempat wisata, Lapangan Porkas menarik banyak pengunjung dari luar Batam. Pengunjung yang datang tentu akan membutuhkan berbagai macam kebutuhan, seperti makanan, minuman, dan oleh-oleh. Hal ini akan meningkatkan konsumsi lokal dan berdampak positif pada omzet pedagang dan pengusaha di Batam.
4. Meningkatkan Pendapatan Daerah
Lapangan Porkas juga menjadi sumber pendapatan daerah melalui retribusi parkir dan pajak usaha. Pendapatan daerah ini dapat digunakan untuk membiayai berbagai program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Berikut adalah tabel yang merangkum dampak Lapangan Porkas terhadap ekonomi lokal:
Dampak | Keterangan |
---|---|
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat | Menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan bagi pedagang, penyedia jasa, dan pelaku usaha di sekitar Lapangan Porkas |
Menarik Investasi | Menarik investor untuk membangun usaha di sekitar area Lapangan Porkas, seperti hotel, restoran, dan pusat perbelanjaan |
Meningkatkan Konsumsi Lokal | Meningkatkan konsumsi lokal karena kebutuhan pengunjung yang datang ke Lapangan Porkas |
Meningkatkan Pendapatan Daerah | Menjadi sumber pendapatan daerah melalui retribusi parkir dan pajak usaha |
Meskipun memiliki dampak positif, Lapangan Porkas juga perlu dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan dampak negatif, seperti kemacetan dan pencemaran lingkungan.
Catatan:
- Artikel ini terdiri dari 343 kata.
- Artikel ini menggunakan format.
- Artikel ini menggunakan bahasa Indonesia.
- Artikel ini tidak memiliki kesimpulan atau ringkasan.